Kevin Mitnick, Hacker Legendaris yang Pernah Meretas Pentagon dan Mencuri Data Ribuan Orang, Tutup Usia
Kevin Mitnick, seorang hacker yang pernah menjadi buronan FBI dan dijuluki sebagai "hacker paling terkenal di dunia", meninggal dunia pada usia 59 tahun akibat kanker pankreas. Mitnick, yang pernah mendekam di penjara selama lima tahun karena berbagai kejahatan komputer dan komunikasi, kemudian beralih menjadi konsultan keamanan siber, penulis, dan pembicara publik.
Awal Mula Karier Hacking
Mitnick lahir pada 6 Agustus 1963 di Van Nuys, California. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan bakat dan ketertarikan pada bidang teknologi dan sulap. Pada usia 12 tahun, ia berhasil menipu sopir bus untuk memberinya alat untuk membuat tiket palsu. Dengan cara itu, ia bisa naik bus gratis ke mana saja di wilayah Los Angeles.
Pada usia 16 tahun, ia mulai meretas jaringan komputer dengan menggunakan telepon umum. Ia mendapatkan nomor telepon untuk sistem komputer yang digunakan oleh Digital Equipment Corporation (DEC) untuk mengembangkan perangkat lunak sistem operasi RSTS/E dari seorang temannya. Ia kemudian masuk ke jaringan DEC dan menyalin perangkat lunak perusahaan tersebut, sebuah kejahatan yang membuatnya dihukum satu tahun penjara pada tahun 1988.
Setelah bebas dari penjara, Mitnick kembali melakukan hacking dengan menyusup ke sistem voicemail Pacific Bell. Ketika ada surat perintah penangkapannya, ia melarikan diri dan menjadi buronan selama dua setengah tahun.
Diburu FBI dan Dipenjara
Selama menjadi buronan, Mitnick berhasil meretas puluhan jaringan komputer milik pemerintah, perusahaan, dan universitas. Ia juga mencuri data pribadi dan kartu kredit ribuan orang. Ia bahkan pernah meretas Pentagon, markas besar Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
FBI akhirnya berhasil menangkap Mitnick pada tahun 1995 setelah melakukan pengejaran nasional yang melibatkan agen rahasia dan penyadap telepon. Mitnick mengaku bersalah atas tuduhan penipuan kawat (wire fraud), kepemilikan perangkat akses tidak sah (unauthorized access devices), penyadapan kawat atau komunikasi elektronik (interception of wire or electronic communications), akses tidak sahor ke komputer federal (unauthorized access to a federal computer), dan menyebabkan kerusakan pada komputer (causing damage to a computer).
Menjadi Hacker "Topi Putih" dan Konsultan Keamanan Siber
Mitnick dihukum lima tahun penjara, termasuk delapan bulan diisolasi karena pihak berwenang khawatir ia bisa memicu perang nuklir dengan menggunakan kode morse jika diberi akses ke telepon. Penangkapan dan hukumannya menuai kontroversi dan protes dari komunitas hacker yang mendukungnya dengan gerakan "Bebaskan Kevin".
Setelah bebas dari penjara pada tahun 2000, Mitnick berubah haluan menjadi hacker "topi putih" (white hat hacker), yaitu hacker yang menggunakan kemampuannya untuk mengidentifikasi dan mengatasi kerentanan atau masalah keamanan organisasi. Ia mendirikan Mitnick Security Consulting pada tahun 2003, sebuah perusahaan yang memberikan saran tentang keamanan siber kepada perusahaan-perusahaan besar dan lembaga pemerintah.
Ia juga menjadi "chief hacking officer" dan pemilik sebagian dari KnowBe4, sebuah perusahaan yang menawarkan pelatihan kesadaran phishing. Selain itu, ia juga menulis beberapa buku tentang pengalamannya sebagai hacker dan teknik-teknik social engineering yang ia gunakan untuk memanipulasi orang agar memberikan informasi rahasia.
Mitnick meninggal dunia pada hari Minggu setelah berjuang melawan kanker pankreas selama 14 bulan. Ia dikenang sebagai seorang hacker yang cerdas, humoris, dan berbakat, serta sebagai "social engineer" yang ulung.