Pengertian Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Pengertian hubungan
masyarakat (public relation), akan dikemukakan oleh
beberapa pendapat ahli di bidang pemasaran
Menurut Sirait dalam
Suhandang (2012: 46), hubungan masyarakat merupakan
suatu aktivitas yang dilakukan oleh industri, perserikatan, perusahaan, perhimpunan, jawatan
pemerintah, dan/atau organisasi lainnya,
untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang sehat dan bermanfaat dengan masyarakat tertentu
dan masyarakat pada umumnya, dengan
maksud menyesuaikan dirinya pada keadaan sekeliling dan memperkenalkan dirinya kepada
masyarakat.
Menurut Cuslip dan Center
dalam Suhandang (2012: 45), public relation adalah
suatu kegiatan komunikasi dan penafsiran serta komunikasikomunikasi dan
gagasan-gagasan, serta pendapat dari publiknya itu kepada lembaga tadi, dalam usaha yang
jujur untuk menumbuhkan kepentingan
bersama sehingga dapat tercipta suatu persesuaian yang harmonis dari lembaga itu dengan
masyarakat.
Berdasarkan definisi para
ahli di atas, maka definisi public relation atau
humas dalam bisnis ritel bisa disimpulkan sebagai proses interaksi dimana public relation menciptakan
opini publik sebagai input menguntungkan
kedua belah pihak yaitu peritel dengan publik, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan
motivasi dan partisipasi publik, bertujuan
menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari
publiknya.
Karakteristik Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Berdasarkan pengertian
para ahli, dapat diperoleh karakteristik public relation
(humas), yaitu:
Adanya upaya komunikasi
yang bersifat dua arah
Ciri kehumasan adalah
komunikasi dua arah yang memungkinkan terjadinya
arus informasi timbal balik antara
konsumen dan marketer.
Sifatnya yang terencana
Sifat humas (public
relation) yang terencana merupakan kerja/aktivitas
yang berkesinambungan, memiliki metode terintegrasi dengan bagian lain, dan menghasilkan
sesuatu yang nyata.
Berorientasi pada
organisasi
Dengan mencermati
orientasi tersebut, syarat mutlak dalam kerja humas
adalah pemahaman yang tinggi terhadap visi, misi, dan budaya organisasi. Visi, misi, dan budaya
organisasi merupakan materi utama humas
sehingga dapat mencapai tujuan humas dan mendukung tujuan manajemen lainnya, termasuk tujuan
marketing.
Sasarannya adalah publik
Publik adalah suatu
kelompok dalam masyarakat yang memiliki karakteristik
kepentingan yang sama. Sasaran humas bukanlah perorangan,
melainkan publik. Hal ini perlu disampaikan karena masih ada orang yang mengistilahkan humas
sebagai personal relation.
Fungsi hubungan
masyarakat (Public Relation)
Humas sebagai pusat
informasi
Proses yang dapat
digunakan dalam upaya mengubah sikap jiwa atau perilaku
publik antara lain melalui mekanisme pemasaran sosial (social marketing). Mekanisme ini sudah
berkembang di tanah air kita yang digunakan
dalam teknik penyuluhan dalam penyampaian pesan, yang dikenal dengan rumus Komunikasi,
Informasi dan Edukasi (IKE), yang telah
dimasyarakat dalam rangka Program Keluarga Berencana di Indonesia.
Humas sebagai alat
manajemen
Humas sebagai alat
manajemen modern secara struktural merupakan bagian
integral dari suatu kelembagaan atau organisasi, artinya humas bukanlah merupakan fungsi terpisah
dari fungsi kelembagaan atau organisasi
tersebut alias bersifat melekat pada manajemen perusahaan.
Hal tersebut menjadikan humas dapat menyelenggarakan komunikasi dua arah timbal balik antara organisasi/kelembagaan yang diwakilinya dan publiknya. Peranan ini turut menentukan sukse atau tidaknya visi, misi, dan tujuan bersama dari organisasi lembaga tersebut.
Dari peranan yang dilaksanakan tersebut, pejabat humas
akan melakukan fungsi-fungsi manajemen
perusahaan, secara garis besar utamanya berperan sebagai berikut.
Communicator
Humas mampu sebagai
komunikator baik secara langsung maupun tidak
langsung, melalui media cetak, elektronik, dan lisan (spokesperson) atau tatapan muka, dan
sebagainya. Sementara itu, humas
juga bertindak sebagai mediator dan sekaligus persuader (orang atau sekelompok orang yang
menyampaikan pesan dengan tujuan
untuk mempengaruhi sikap, pendapat, dan perilaku orang lain).
Relationship
Yaitu kemamppuan humas
membangun hubungan yang positif antara lembaga
yang diwakilinya dan publik internal dan eksternal, juga berupaya menciptakan saling
pengertian, kepercayaan, dukungan, kerja
sama, dan toleransi antar kedua belah pihak tersebut.
Back up management
Yaitu melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain, seperti manajemen promosi, pemasaran, operasional, personalia, dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan/organisasi.
Good image maker
Humas yang dapat
menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan
prestasi dan reputasi, sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas humas dalam melaksanakan
manajemen kehumasan.
Peran Marketing Public
Relations
Peranan marketing public
relations dalam upaya mencapai tujuan utama organisasi
menurut Rosady Ruslan, di antaranya sebagai berikut.
a. Menumbuhkembangkan kesadaran konsuemnnya terhadap produk yang tengah dilulncurkan itu.
b. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau menfaat (benefit) atas produk yang ditawarkan/digunakan.
c. Mendorong antusiasme
(sales force) melalui suatu artikel sponsor (advertorial)
tentang kegunaan dan manfaat suatu produk.
d. Menekan biaya promosi
iklan komersial, baik di media elektronik, media cetak,
dan sebagainya guna tercapainya efisiensi biaya.
e. Komitmen untuk
meningkatkan pelayanan kepada konsumen, termasuk upaya
mengatasi keluhan-keluhan (complain hadling) dan lain sebagainya agar tercapainya kepuasan pihak
pelanggan.
f. Membantu
mengampanyekan peluncuran produk-produk baru dan sekaligus
merencanakan perubahan posisi produk yang lama.
g. Mengomuniakasikan
terus menerus melalui media public relations tentang
aktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosial dan lingkungan hidup agar
tercapainya publikasi yang positif.
h. Membina dan
mempertahankan citra perusahaan atau produk barang dan jasa, baik dari segi kuantitas maupun
kualitas pelayanan yang diberikan kepada
konsumennya.
i. Berupaya secara
proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatif yang mungkin akan muncul di masa
mendatang.
Kegiatan Publik Internal
Menurut Ruslan (2012:
23), publlik internal adalah publik yang menjadi bagian
dari organisasi itu sendiri. Seorang humas harus mampu mengidentifikasi hal-hal yang
menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat,
sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi. Elemen publik internal meliputi.
a. Hubungan dengan
karyawan (employee relations)
Seorang praktisi humas harus mampu berkomunikasi dengan segala lapisan karyawan, baik secara formal maupun informal untuk mengetahui kritik dan saran dari mereka sehingga bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan organisasi.
Seorang humas harus mampu menjembatani komunikasi antara
pimpinan dan karyawan. Kegiatan humas
untuk memelihara hubungan, khususnya antara manajemen dan paar karyawannya.
b. Hubungan dengan para
manajer (manajer relations)
Kegiatan humas untuk memelihara hubungan baik dengan para manajer di lingkungan perusahaan sangat penting. Manajer adalah orang yang dapat mengabdikan dirinya bagi kepentingan perusahaan melalui kemampuannya dalam mengelola perusahaan agar dapat menghasilkan keuntungan sesuai dengan tujuan perusahaan.
Karena manajer merupakan orang-orang pilihan, maka perlu dilakukan kegiatan khusus untuk diperlakukan sebagai orang yang dianggap penting. Manajer diperlakukan untuk dapat mampu membuat, menetapkan keputusan, smapai pada menyampaikan keputusan yang berkaitan dengan berbagai kebijakan manjemen di bidangnya, bahkan mungkin di bidang umum.
Humas harus membangun kedekatan dengan manajer
agar selalu tahu kebijaakn dan informasi
apa saja yang dibuat atau diperbaharui. Dengan demikian, sebagai wakil perusahaan, humas dapat
menyampaikan ke masyarakat dengan
tepat.
c. Hubungan dengan para
pemegang saham (stockholder relations)
Kegiatan humas dalam rangka memlihara hubungan dengan para pemegang saham sangat penting, mengingat besar kecilnya modal menentukan besar kecilnya perusahaan, sehingga hubungan dengan pemegang saham (stockholder) ini tidak boleh dikesampingkan oleh pihak perusahaan.
Usaha membina hubungan
dengan stockholder bertujuan memajukan
perusahaan. Komunikasi dengan mereka dapat dilakukan misalnya dengan cara:
1) Menyatakan selamat
kepada pemegang saham yang baru
Komunikasi ini akan
menimbulkan kesan baik. Para pemegang saham akan
merasa dihargai dan dihormati.
2) Memberikan laporan
Laporan mengenai perkembangan perusahaan merupakan kegiatan komunikasi yang berfungsi sebagai kegiatan yang harmonis. Laporanini juga menanamkan kepercayaan pemegang saham kepada perusahaan.
3) Mengirimkan majalah
organisasi
Majalah organisasi
merupakan medium yang baik untuk mebina hubungan
baik/harmonis dengan para pemegang saham. Dengan mengirimkan
majalah internal, stockholder dapat menegtahui dan mengikuti perkembangan perusahaannya
beserta segala kegiatannya.
4) Mengadakan pertemuan
Pertemuan secara langsung (face to face) adalah bentuk komunikasi yang lain untuk membina hubungan yang harmonis, meningkatkan pengertian bersama, dan meningkatkat kepercayaan. Pertemuan dapat dilakukan antara pimpinan organisasi dan para pemegang saham sehingga akan menambah eratnya hubungan.
Pertemuan lengkap dengan
seluruh karyawan juga bisa diterapkan, misalnya acara halalbihalal, peringatan ulang tahun
perusahaan, pertemuan yang membicarakan
masalah pembagian keuntungan, dan penjualan saham baru.
d. Hubungan dengan para
serikat buruh
Diartikan sebagai kegiatan dalam rangka memlihara hubungann antara pimpinan dan serikat buruh dalam perusahaan dan turut menyelesaikan masalah yang timbul antara keduanya. Public relations harus mengadakan tindakan preventif, yaitu mencegah timbulnya kesulitan.
Humas pun turut ikut serta melancarkan hubungan yang
harmonis antara kedua belah pihak.
6. Kegiatan Humas
Eksternal
Menurut Suhandang (2012: 32), publik eksternal terdiri atas masyarakat, para langganan atau relasi perusahaan, para pemasok bahan baku dan penyalur hasil produksi dari perusahaan, para pembeli atau pemakai barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan, orang-orang yang berpengaruh di kalangan masyarakat, organisasi masyarakat yang mempunyai kepentingan usaha dengan perusahaan, dan khalayak ramai yang berkepentingan yang bersimpati terhadap usaha perusahaan.
Elemen publik eksternal menurut Effendy
(2002: 107), sebagai berikut.
a. Hubungan dengan
pemasok (supplier relations)
Supplier relations merupakan kegiatan pemberian informasi dan laporan berkala kepada pemasok/supplier. Humas perlu menjalin relasi dengan pemasok untuk menjaga hubungan baik dan kerja sama dengan perusahaan, serta agar pemasok tetap bersedia memasok bahan baku untuk kebutuhan perusahaan.
b. Hubungan dengan media
massa dan pers (press relations)
Press relations adalah kegiatan membuat kliping serta menganalisis opini publik, menyampaikan informasi dan memberikan pernyataan remi melalui media massa, menyelenggarakan jumpa pers, serta membina hubungan komunikasi dua arah dengan wartawan dan redaksi media massa.
Hubungan dengan media dan pers merupakan alat pendukung kerja sama untuk kepentingan proses publikasi berbagai kegiatan program kerja serta kelancaran aktivitas komunikasi humas dengan pihak publik.
c. Hubungan dengan para
pelanggan (customer relations)
Customer relations yaitu kegiatan humas dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan baik dengan para konsummen agar produk yang kita buat dapat diterima dengan baik oleh para konsumen.
Salah satu kegiatan
mengadakan hubungan baik dengan konsumen yaitu pelayanan melalui iklan, karena di samping
mempromosikan hasil produksi perusahaan
yang tentunya memberikan keuntungan di pihak perusahaan, hal itu juga ada keuntungannya bagi
pihak konsumen yaitu mendapat masukan
tentang bagaimana barang tersebut digunakan dan keuntungan yang didapat jika konsumen
menggunakan barang tersebut. Selain itu, kegiatan
customer relations yang lain juga dapat berupa.
1) Memberikan ucapan
selamat hari raya kepada pelanggannya.
2) Memberikan ucapan
selamat tahun baru untuk nasabah.
3) Pemberian kalender
4) Pemberian buku
telepon.
5) Melakukan publisitas
atau mengirimkan newsletter.
6) Memberikan informasi
kegiatan periklanan.
7) Memberikan potongan
harga atau promo-promo tertentu.
8) Mengadakan acara
bersama pelanggan.
d. Hubungan dengan
pemerintah (government relations)
Government relations usaha untuk memudahkan perusahaan dalam menyesuaikan kebijakan yang akan diambil dengan aturan pemerintah dan tidak melanggar hukum. Hubungan dengan instansi-instansi pemerintah (government relations), mencakup kegiatan pembinaan dan penyelenggaraan hubungan komunikasi dua arah dengan instansi pemerintah.
Kegiatan humas dimaksudkan dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan dengan
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun
daerah yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. Bentuk kegiatan hubungan government
relations, antara lain:
1) Memberikan ucapan
selamat saat bertepatandengan hari besar pemerintahan
atau nasional.
2) Mengirim agenda bagi
instansi pemerintah terkait.
3) Mengadakan kegiatan
kesenian dan olahraga, serta mensponsori kegiatan
baik dalam konteks nasional maupun internasional dalam rangka mengharumkan nama bangsa.
4) Mengundang pejebat
pemerintah untuk meresmikan suatu acara perusahaan.
5) Melakukan kegiatan
lobbying secara baik dengan pihak pemerintah untuk
memperlancar suatu kegiatan perusahaan.
e. Hubungan dengan
masyarakat sekitar (community relations)
Community relations yaitu kegiatan membina hubungan baik dengan masyarakat yang meliputi penduduk sekitar lokasi kantor dan lembaga.kegiatan humas seperti ini digolongkan ke dalam program CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan.
Pada program etrsebut, humas
bertugas mengatur dan memelihara hubungan baik dengan masyarakat setempat, yang berhubungan
dengan kegiatan-kegiatan perusahaan.
Kegiatan community relations
yang dapat dilaksanakan,antara lain:
1) Memberikan beasiswa
khususnya bagi anak-anak kurang mampu di sekitar
perusahaan.
2) Mendirikan atau
membantu pendirian sekolah dalam usaha menggalakan
pendidikan.
3) Membantu pendirian
asrama, tempat ibadah, atau panti sosial bagi mereka
yang memerlukan.
4) Mengadakan pembagian
makanan.
5) Membantu korban
bencana alam.
f. Hubungan dengan bidang
pendidikan (educational relations)
Kegiatan humas dalam
rangka mengatur dan membina hubungan baikdengan lembaga-lembaga pendidikan,
antara lain:
1) Memberikan sumbangan
dana untuk pendidikan.
2) Memberikan sumbangan
untuk pembangunan sekolah atau pesantren.
3) Memberikan beasiswa
bagi siswa berprestasi atau kurang mampu.
7. Media Humas (Public
Relations Media)
a. Pengertian media humas
Media humas (public relations media) adalah segala bentuk media yang digunakan praktisi humas dalam pekerjaannya dengan tujuan publikasi yang luas agar produk atau jasa yang dipasarkan lebih dikenal oleh masyarakat.
Media komunikasi yang penting digunakan humas adalah dalam kemitraannya dengan media pers dikenal dengan media relations (hubungan media) atau pers relations (hubungan pers).
Menurut Yosal Iriantara (2005: 32), media relations merupakan bagian dari public relations yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dan publik untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Media humas internal
Media humas internal yaitu suatu arana penyampaian dan penerimaan informasi di kalangan publik internal perusahaan, dan biasanya bersifat nonkomersial.
Penerima maupun pengirim informasi adalah orang dalam atau publik internal, terdiri atas pemimpin, anggota, pegawai, maupun unit-unit kerja yang ada di dalam perusahaantersebut.
Menurut Linggar Anggoro
(2002: 2011-2015), media komunikasi internal meliputi:
1) Media tulis, yang
terdiri atas:
a) Jurnal Internal
Jurnal internal
diterbitkan oleh suatu lembaga, biasanya memuat informasi
mengenai segala sesuatu yang terjadi di dalam lembaga dan khusus diperuntukkan bagi anggota
lembaga tersebut, seperti:
(1) Jurnal audio, yaitu
berita dapat direkam pada sebuah pita kaset
yang bisa diputar ulang kapan saja oleh semua orang.
(2) Kaset video, media
ini menghadirkan komunikasi tatap muka secara
artifisial (seolah-olah yang ditonton dapat saling berkomunikasi secara langsung).
(3) Jurnal video, yaitu
suatu peristiwa atau kejadian juga dapat direkam
melalui kamera video.
(4) Video perusahaan,
merupakan perkembangan lebih jauh dari jurnal
video yang berupa jaringan komunikasi televisi di perusahaan
yang ditransmisikan melalui satelit ke berbagai cabang
dan unit perusahaan.
(5) Koran elektronik,
yaitu suatu jaringan komunikasi melalui komputer
(komputer induk disambungkan dengan sejumlah komputer
pribadi).
b) Papan pengumuman
Papan pengumuman standar dapat ditempatkan di beberapa lokasi yang ramai agar para pegawai dapat memperoleh informasi yang sama dalam kurun waktu yang bersamaan.
Wujudnya bisa berupa poster
yang setiap saat dapat diganti atau papan permanen.
c) Literatur
pengenalan/informasi
Adalah berbagai macam
naskah, materi, atau buklet yang berisikan
riwayat singkat perusahaan, berbagai kegiatan pokok, cara kerja, fungsi-fungsi yang
dijalankan perusahaan, struktur manajemen,
dan aneka hal penting lainnya yang harus diketahuioleh para pegawai baru.
d) Brosur
Adalah selebaran yang
berisi keterangan singkat namun lengkap tentang
profil suatu organisasi atau ahan informasi tertulis.
2) Media lisan yang
terdiri atas:
a) Intensif bicara
Adalah metode untuk
memperoleh umpan balik dari para pegawai perusahaan
dengan membuka nomor telepon khusus sehingga setiap
pegawai dapat menghubungi pimpinan perusahaan atau lembaga pnedidikan secara langsung
tanpa harus menempuh likaliku birokrasi perkantoran.
b) Siaran umum
Suatu metode untuk
menyampaikan pesan-pesan pihak manjemen kepada
segenap pegawainya dengan menggunakan sejumlah pengeras
suara dan instalasi-instalasi sentral yang dilakukan secara fleksibel.
c) Obrolan langsung
Salah satu cara yang paling efektif untuk memperlihatkan sikap terbuka pihak manajemen dengan melakukan pembicaraan tatap muka secara pribadi dan langsung.
Kelebihan media ini adalah pegawai
atau bawahan dapat mengajukan komentar, pertanyaan, dan menyatakan pendapat isi hatinya
secara langsung.
d) Presentasi video
Perangkat audio visual
dapat digunakan untuk berbagai tujuan mulai
dari mendidik para pegawai baru, menjelaskan standar keamanan kerja, memaparkan kemajuan
yang telah dicapai perusahaan,
memaparkan laporan dan pembukaan tahunan, mengadakan
rekrutmen, mendemonstrasikan kegunaan produkproduk baru, dan lain-lain.
3) Media elektronik
a) Stasiun radio
Media untuk menghubungkan antara atasan dan bawahan dengan memasang sejumlah pengeras suara di atas tiap mesin yang mampu menyiarkan program-program radio yang dibuat sendiri oleh tiap perusahaan.
Program radio
diusahakan semenarik mungkin,
yang isinya dapat berupa berita-berita internal perusahaan,
laporan dan komentar terhadap suatu peristiwa olahraga,
permintaan lagu, hingga penyampaian pesan-pesan pribadi
dari seorang pegawai dengan rekannya.
b) Jaringan telepon
internal
Jaringan telepon adalah
media yang digunakan untuk menyampaikan
gagasan pegawai mengenai berbagai hal melalui telepon.
c. Media humas eksternal
Media humas eksternal adalah media untuk kegiatan humas yang diarahkan kepada khalayak di luar perusahaan. Fokus dari humas eksternal adalah hubungan dengan media.
Media eksternal sangat berpengaruh
besar dalam publisitas sutu organisasi yang bersangkutan.
1) Jurnal eksternal
Jurnal eksternal bukanlah
sebagai suatu bentuk terbitan tentang suatu perusahaan
yang dibagikan kepada pihak-pihak luar. Pihak luar tidak akan tertarik dengan masalah-masalah
yang dihadapi oleh suatu perusahaan.
Jadi, sama halnya dengan majalah atau terbitan umum, jurnal eksternal harus dibuat
sedemikian rupa sehingga dapat menjangkau khalayak yang
dituju.
2) Media audiovisual
Ini merupakan salah satu kemajuan penting di dunia media yang harus diperhatikan oleh para praktisi humas. Tidak seperti pers, radio, dan televisi, perangkat audiovisual adalah suatu media yang bercakupan terbatas yang dimiliki dan sepenuhnya dikendalikan oleh pihak tertentu yang diarahkan kepada khalayak yang bersifat terbatas pula.
Penerapan sistem ini memerlukan sejumlah lembaga pendukung,
seperti perpustakaan film (dalam kaset-kaset video) yang sanggup menyimpan, memelihara, serta
mendistribusikan kaset-kaset rekaman
kepada khalayak luas.
3) Literatur edukatif
Berbeda dari literatur
penjualan, literatur edukatif adalah semua bahan
cetakan yang dibuat untuk menjelaskan atau mendorong penggunaan suatu produk atau jasa
pelayanan, atau berbagi manfaat dan
nilai dari produk tersebut.
4) Komunikasi lisan
Penyampaian suau uraian secara lisan yang juga didukung oleh peralatan audiovisual dan merupakan salah satu kegiatan humas yang penting.
Beberapa organisasi bahkan
telah mempekerjakan para pembicara
secara permanen dan diberikan tugas khusus untuk menyampaikan
penjelasan mengenai organisasinya di berbagai klub dan
perkumpulan masyarakat.
5) Pameran
Humas pameran adalah pelaksana fungsi-fungsi humas melalui penyelenggaraan pameran atau ekshibisi.
Pada umumnya, pameran dagang
atau pameran-pameran yang terbuka untuk umum merupakan suatu media iklan karena tujuan
penyelenggaraan pameran tersebut adalah
untuk memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat agar mereka tertarik, kemudian membelinya.
6) Seminar
Penyelenggaraan suatu
konferensi kehumasan mirip dengan penyelenggaraan
konferensi pers. Bedanya waktu penyelenggaraan konferensi
humas lebih lama, melibatkan banyak peserta atau tamu, programnya lebih ekstensif, dan tentu
saja memerlukan biaya yang lebih
banyak.
7) Sponsor
Sponsor adalah penyediaan
dukungan finansial untuk suatu acara, subjek,
kegiatan, lembaga, atau individu yang dianggap memang pantas menerimanya.